Sabtu, 17 April 2010

METODE PENGUMPULAN DATA

BAB VII
METODE PENGUMPULAN DATA


Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Tujuan diungkapkan dalam bentuk hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian. Jawaban itu masih perlu di uji secara empiris, dan untuk maksud inilah dibutuhkan pengumpuulan data. Data yang dikumpulkan ditentukan oleh variabel-variabel yang ada dalam hipotesis. Data itu dikumpulkan oleh sampel yang telah ditentukan sebelumnya. Sampel tersebut terdiri atas sekumpulan unit analisis sebagai sasaran penelitian.

Variabel-variabel yang diteliti terdapat pada unit analisis yang bersangkutan dalam sampel penelitian. Data yang dikumpulkan dari setiap variabel ditentukan oleh definisi operasional variabel yang bersangkutan. Definisi operasional itu menunjuk pada dua hal yang penting dalam hubungannya dengan pengumpulan data, yaitu indikator empiris dan pengukuran.

Pengumpulan Data dalam Proses Penelitian














Gambar 7.2
Indikator empiris menunjuk pada apa yang diamati dari variabel bersangkutan, dan pengukuran menunjuk pada kualitas yang diamati. Misalnya variabel “keefektifan belajar “ mahasiswa yang dirumuskan sebagai derajat penggunaan untuk belajar menurut beban belajar yang diambil oleh mahasiswa dalam suatu semester terakhir.”
Indikator adalah waktu yang digunakan untuk mempelajari mata kuliah yang merupakan beban belajar yang telah direncanakan oleh setiap mahasiswa pada samppel. Istilah derajat menunjuk pada pengukuran, yaitu kualitas penggunaan waktu.
Sehubungan dengan masalah pengukuran ini, harus disadari bahwa kita menghadapi obyek yang berbeda-beda yang mengakibatkan adanya variasi dalam pengukuran. Prof. Dr. Sutrisno Hadi, MA, menyebutkan 5 sunber variasi pada pengukuran, yaitu :
1. Perbedaan yang terdapat dalam obyek-obyek yang diukur;
2. Perbedaan situasi pada saat pengukuran dilakukan;
3. Perbedaan alat pengukuran yang digunakan;
4. Perbedaan alat penyelenggaraan atau administrasinya;
5. Perbedaan pembacaan dan atau penilaian hasil pengukurannya.

Masalah validitas dan reabilitas merupakan factor yang perlu diperhatikan dalam masalah pengukuran ini. Alat ukur dikatakan valid apabila alat itu mengukur yang diukurnya dengan teliti.
Proses pengumpulan data itu sendiri menurut Nan Lin pada umumnya terdiri atas 8 tahap sebagai berikut:
1. Tinjauan literatur dan konsultasi dengan ahli, pengumpulan data biasanya diawali dengan mengumpulkan informasi-informasi tersebut dapat diperoleh melalui peninjauan literatur yang relevan dan konsultasi dengan para ahli.
2. Membina dan memanfaatkan hubungan yang baik dengan responden dan lingkungannya.
3. Mempelajari dan melakukan pendekatan terhadap kelompok masyarakat dimana data akan dikumpulkan.
4. Uji coba atau pilot study. Pengumpulan data didahului dengan uji coba insteumen penelitian pada sekelompok masyarakat yang merupakan bagian dari populasi yang bukan sampel.
5. Merumuskan dan menyusun pertanyaan.
6. Mencatat dan memberikan kode (recording dan coding).
7. Croos checking, validitas, dan rehabilitas.
8. pengorganisasian dank ode ulang data yang telah terkumpul supaya dapat dianalisis.

B. Metode Pengumpulan Data

Ada berbagai metode yang telah kita kenal antara lain wawancara, pengamatan (observasi), kuesioner atau angket, dan dokumenter. Metode yang dipilih untuk suatu variabel tergantung pada berbagai factor terutama jenis data dan cirri responden.
Karena metode pengumpulan data tergantung pada karakteristik data variabel maka metode yang dipergunakan tidak selalu sam auntuk setiap variabel. Setiap variabel dapat juga mempergunakan dua metode atau lebih, yang pertama adalah metode utama,dan yang lain untuk kontrol silang.

1. Pengamatan (Observasi)
Pengamatan (observasi) adalah pengumpulan data di mana peneliti atau kolabolatornya mencatat informasi sebagai yang mereka saksikan selama penelitian. Peranan pengamat dapat dibedakan berdasarkan hubungan fartisifatifnya dengan kelompok yang diamatinya, yaitu:
a. Partisipan penuh
Menyamakan diri dengan orang yang diteliti. Dengan demikian pengamat dapat merasakan dan menghayati apa yang diamati oleh responden.
b. Partisipasi sebagai pengamat
Masing-masing pihak, baik pengamat maupun yang diamati, menyadari peranannya. Oleh karena itu, pengamat membatasi aktivitasnya dalam kelompok responden.
c. Pengamat sebagai partisipan
Peneliti hanya berpartisipasi sepanjang yang dibutuhkan dalam penelitiannya.
d. Pengamat sempurna (complete observer). Peneliti hanya menjadi pengamat tanpa artisipasi dengan yang diamati.

Proses Pengamatan :
a. Persiapan termasuk latihan (training)
b. Memasuki lingkungan penelitian;
c. Memulai interaksi;
d. Pengamatan dan pencatatan
e. Menyelesaikan tugas lapangan

2. Survei
Nan Lin merumuskan pengrtian-pengertian survei sebagai berikut :
The survey is data collection method in which an instrument it used to solicit responses from a sample respondents.

Survei adalah metode pengumpulan data dengan menggunakan instrument is untuk meminta tanggapan dari responden tentang sampel. Ciri-ciri adalah :
a. Dipakai pada sampel yang mewakili populasi, khususnya probalistic sampling.
b. Tanggapan (respons) didapatkan secara langsung dari responden.
c. Karena biasanya survei dipakai pada sampel yang mewakili populasi, maka metode itu lebih disukai jika ingin ditarik kesimpulan dari sampel.
d. Survei dilaksanakan dalam situasi yang alamiah. Biasanya responden dikunjungi di kantor atau di rumah untuk dimintai informasi.

Pada dasarnya survey terdiri atas : wawancara dan kue-sioner, wawancara biasanya dilakukan dalam hubungan langsung atau bentuk tatap muka anatara perencanaan dan responden . Mengajukan pertanyaan, meminta tanggapan, dan melaporkan tanggapan itu secara terrtulis. Instrumennya disebut schedule.
Keuntungan dari kue-sioner terutama pada kebakuan dan biasanya yang rendah, sedangkan keuntungan wawancara terletak pada fleksibilitasnya dan tingkat ketergantungan pada responden.
Pemilihan pada umumnya tergantung pada :
a. Sifat respons
Jika diharapkan respons yang tinggi, misalnya 80 %, wawancara lebih baik dari pada kuesioner.
b. Kepekaan pertanyaan
Jika informasi yang diinginkan sangat berhubungan dengan fakta yang diketahui oleh publik, maka lebih baik kue-sioner, karena responden tidak akan merasa ditekan.

3. Wawancara
Wawancara adalah bentuk komunikasi langsung anatara peneliti dan responden wawancara tidak hanya menangkap pemahaman tidak tidak hanya menangkap pemahaman atau ide, tetapi juga dapat menangkap perasaan, engalaman, emosi, motif, yang dimiliki oleh responden yang bersangkutan.

Menurut Mohammad Ali, keunggulan wawancara sebagai alat penelitian adalah :
1. Wawancara dapat dilaksanakan kepada setiap individu tanpa dibatasi oleh factor usia maupun kemampuan membaca.
2. Data yang diperoleh dapat langsung diketahui obyektivitasnya karena dilaksanakan secara tatap muka.
3. Wawancara dapat dilaksanakan langsung kepada responden yang diduga sebagai sumber data.
4. wawancara dapat dilaksanakan dengan tujuan untuk memperbaiki hasil yang diperoleh melalui observasi terhadap obyek manusia maupun bukan manusia juga hasil yang diperoleh melalui angket.
5. Pelaksanaan wawancara dapat lebih pleksibel dan dinamis karena dilaksanakan dengan hubungan langsung, sehingga memungkinkan diberikannya penjelasan kepada responden bila suatu pertanyaan kurang dapat dimengerti.

Wawancara dilihat dari bentuk pertanyaan dapat dibagi dalam 3 bentuk yaitu:
a. Wawancara berstruktur
Pertanyaan-pertanyaan mengarahkan jawaban dalam pola pertanyaan yang dikemukakan.
b. Wawancara tak berstruktur
Pertanyaan-pertanyaan dapat dijawab secara bebas oleh responden tanpa terikat pada pola tertentu.
c. Campuran
Bentuk ini merupakan campuran antara wawancara berstruktur dan tak berstruktur

4. Kuesioner (angket)
Kue-sioner atau angket hanya berbeda dalam bentuknya. Pada kuesioner, pertanyaan disusun dalam bentuk kalimat tanya, sedangkan pada angket, pertanyaan disusun dalam kalimat pertanyaan dengan jawaban yang tersedia.

Keunggulan kuesioner :
a. Angket dapat digunakan untuk mengumpulkan data dari sejumlah besar responden yang menjadi sampel.
b. Dalam menjawab pertanyaan melalui angket, responden dapat lebih leluasa karena tidak dipengaruhi oleh sikap mental hubungan antara peneliti dan responden.
c. Setiap jawaban dapat dipikirkan masak-masak terlebih dahulu, karena tidak terikat oleh cepatnya waktu yang diberikan kepada respondenuntuk menjawab pertanyaan sebagaimana dalam wawancara.
d. Peta yang dikumpulkan dapat lebih mudah dianalisis, karena pertanyaan yang diajukan kepada setiap responden sama.
Dokumen adalah catatan tertulis tentang berbagai kegiatan atau peristiwa pada waktu yang lalu.
Misalnya : Data statistik yang diterbitkan secara berkala oleh biro pusat statistik adalah dokumen yang mencatat berbagai perkembangan yang terjadi di Indonesia dalam kurun waktu tertentu.

C. Instrumen Penelitian
Untuk menggunakan cara yang telah ditentukan (pengamatan, wawancara, kuesioner, dokumenter) dibutuhkan alat yang dipakai untuk mengumpulkan data. Alat itulah yang kita sebut dengan instrument penelitian.
Instrumen penelitian adalah pedoman tertulis tentang wawancara, atau pengamatanatau daftar pertanyaan, yang dipersiapkan untuk mendapatkan infomasi dari responden.
Pada umumnya, bentuk instrument penelitian adalah :
1. Halaman judul
Pada halaman ini ditulis judul instrument, misalnya pedoman wawancara pada penelitian x. Pada sudut karena atas diberikan nomor formulir dan nomor responden. Kemungkinan kita menggunakan 3 bentuk instrument, yaitu formulir 01 : pedoman wawancara, formulir 02 : pedoman pengamatan, dan formulir 03 : Daftar angket.
2. Halaman pengantar
Di sini dikemukakan maksud dan tujuan instrument ini supaya tidak ada keraguan responden dalam mengisi.
3. Halaman isi
Halaman ini terdiri atas butir-bitir pertanyaan yang diperlukan untuk memperoleh data yang relevan.

1. Jawaban untuk variabel nominal
Jawaban yang akan diberikan oleh responden mengandung pengukuran. Untuk variabel nominal, pengikirannya dinyatakan dalam bentuk kategori yang setatar. Jumlah kategori pada umumnya tertutup. Tetapi dapat juga terbuka. Jumlah kategori bersifat tertutup jika kita mengetahui jumlahnya. Misalnya variabel gender atau jenis kelamin. Variabel ini hanya terdiri atas dua kategori, yaitu pria dan wanita. Demikian juga jenis sekolah menengah, kategorinya ada 5, yaitu SMU, SMK , SLB, Sekolah menengah keagamaan, dan sekolah kedinasan. Untuk pertanyaan-pertanyaan terhadap variabel seperti itu dapat disediakan pilihan jawaban sesuai kategorinya.

2. Jawaban Untuk Variabel Ordinal
Jawaban untuk variabel ordinal dapat disusun dalam berbagai bentuk pengukuran yang pertama adalah bentuk skala, Bentuk skala yang banyak dipakai adalah skala likert. Skalaini terdiri atas 5 jenjang mulai dari yang paling rendah sampai yang paling tinggi atau sebaliknya. Pengukuran dapat juga ditandai oleh responden pada garis yang telah disediakan dalam butir pertanyaan.
Untuk variabel yang bersifat psikis-emosional, pengukuran dapat dilakukan dengan apa yang dimaksud certain method. Untuk data yang menggambarkan gejolak emosional, (seperti kesenangan, tingkat kesetujuan, dan lain-lain). Pengukuran dapat ditingkatkan sampai tingkat interval. Metode pengukuran seperti ini disebut certain method.

3. Jawaban untuk Variabel Interval atau Ratio
Jawaban untuk variabel ini berbentuk bilangan sesungguhnya satuannya harus jelas dan pembulatan harus dinyatakan secara tegas misalnya :
Tuliskan usia anda saat ini, dinyatakan dalam tahun (> 0,5 tahun dibulatkan kelas, dan < 0,5 tahun dibulatkan ke bawah



Untuk bilangan yang memakai decimal, harus ditegaskan pembuatan pada desimalnya. Misalnya :
Indeks prestasi kumulatif studi anda pada akhir semester yang baru lalu, jika dibulatkan pada dua desimal



4. Kode pada Data Penelitian
Pada penbagian paling kanan dari butir-butir pertanyaan disediakan tempat untuk memberi kode pada jawaban-jawaban responden. Tempat ini tidak diisi responden, tetapi oleh peneliti sendiri. Setiap butir pertanyaan diediakan satu tempat kode. Tempat kode ini terdiri atas kotak yang dibagi atas dua bagian, yaitu bagian atas dan bagian bawah. Bagian atas dibagi lagi dalam dua bagian, yaitu (1) kode variabel dan (2) nomor kolom pada master sheet di mana data ini akan dipindahkan dalam proses pengolahan. Bagian bawah disediakan untuk kode jawaban . Untuk itu, sebelum diolah jawaban-jawaban itu diberi kode dalam bentuk angka.





Kolom 3 s.d 5 pada master sheet
(Tabel Induk)


Data Variable: 3





Master sheet

Tidak ada komentar:

Posting Komentar