Sabtu, 17 April 2010

DESAIN PENELITIAN

PERTETEMUAN V
DESAIN PENELITIAN

Pekerjaan penelitian dimulai penyusunan rancangan penelitian atau desain penelitian, kemudian menarik sampel, menyusun instrument analisis, dan penulisa laporan penelitian.

Desain penelitian merupakan cetak biru yang menentukan pelaksanaan selanjutnya. Penyusunan desain ini dilakukan setelah kita menetapkan topic atau judul penelitian yang akan dilaksanakan.
Desain penelitian memaparkan apa, mengapa, dan bagaimana masalah tersebut diteliti dengan menggunakan prinsif-prinsif metodologis yang telah dibicarakan sebelumnya.
Suatu penelitian mengandung dua aspek yang saling berhubungan dan merupaka persyaratan suat penelitian, yaitu:

1. Substansi Penelitian
Suatu penelitian menunjuk pada sustansi tertentu yang akan diteliti. Masalah yang diteliti harus jelas substansinya. Suatu penelitian dikatakan memiliki signifikansi yang teoritis jika penelitian tersebut berfungsi mengembangkan teori-teori dari dari ilmu pengetahuan yang menjadi substansinya. Selain memiliki signifikansi praktis. Suatu penelitian memiliki signifikansi praktis jika penelitian tersebut mendukung kepentingan-kepentingan praktis sehingga memberikan manfaat kepada masyarakat terkait.
2. Metodologi Penelitian
Penelitian terhadap substansi tertentu harus memenuhi pernyataan metodologi penelitian sebagai suatu proses yang sistematis, terkendali, kritis, dan analisis.
Berkaitan dengan kedua syarat tersebut, maka desain penelitian pada umumnya dapat dibagi dalam dua pokok, yaitu konseptualisasi masalah dan operasionalisasi. Kedua pokok tersebut dapat disusun dalam pokok-pokok sebagai berikut:
1. Latar belakang Penelitian
2. Tujuan dan Hipotesis
3. Kerangka Dasar Penelitian
4. Penarikan Sampel
5. Metode Pengumpulan Data
6. Analisis Data

B. Latar Belakang Penelitian

Bagian ini merupakan pondasi dari seluruh proses penelitian karena semua konsep dasar dijelaskan disini. Sering juga bagian ini diberi judul pendahuluan. Paling sedikit ada 3 bagian yang perlu diungkapkan di sini
1. Dasar-dasar pemkiran tentang pentignya masalah yang akan diteliti. Hal ini dapat diungkapkan dari dua pendekatan, yaitu secara teoritis dan empiris.
2. Berusaha melihat masalah itu dalam kenyataan empiris, mengungkapkan kesenjangan-kesenjangan yang ada dan usaha-usaha yang pernah dilakukan untuk mengulanginya.
3. Mengungkapkan pentingnya (signifikansi) penelitian yang akan dilakukan.

C.Tujuan dan Hipotesis

Secara eksplisit tujuan yang akan dicapai oleh penelitian adalah jawaba terhadap pertanyaan dasar penelitian yang telah diungkapkan dalam latar belakang desain penelitian. Kalau pertanyaan penelitiannya adalah “ Apa yang mempengaruhi prestasi studi mahasiswa? “, maka pertanyaan ini menunjukkan bahwa masalah pokok penelitian berfokus pada prestasi studi mahasiswa. Karena itu, tujuan penelitian yang pertama adalah “Mengetahui prestasi studi mahasiswa,” dan yang kedua adalah “Mengetahui factor-faktor yang mepengaruhi prestasi studi mahasiswa.”
Tujuan penelitian tersebut dipertajam dengan menyusunnya dalam bentuk hipotesis. Tujuan pertama disusun dalam hipotesis pertama :”Prestasi studi mahasiswa rendah.” Tujuan penelitian yang kedua dipertajam dengan sejumlah hipotesis sesuai dengan banyaknya factor yang diduga akan mempengaruhi prestasi studi. Misalkan ada tiga factor yang mempengaruhi studi itu menurut pengamatan kita, yaitu:
1. motivasi belajar,
2. latar belakang ekonomi, dan
3. lingkungan belajar.

Untuk disusun 3 hipotesis, yaitu:
1. Ada hubungan yang positif antara prestasi studi dan motivasi belajar di kalangan mahasiswa.
2. Ada hubungan yang signifikan anatara prestasi studi dan latar belakang ekonomi mahasiswa.
3. Ada hubungan yang signifikan antara prestasi studi dan lingkungan belajar mahasiswa.

C. Kerangka Dasar Penelitian
Dalam kerangka dasar penelitian ini diungkapkan semua variabel yang akan diteliti rumusan operasionalnya, yangdilengkapi dengan indikator empiris dan pengukurannya.Kemudian semua variabel tersebut disusun dalam suatu keragka hipotesis yang memperlihatkan pola hubungan antar variabel yang satu dengan variabel yang lain.” Pada contoh prestasi studi mahasiswa” di atas, ada 4 variabel yang akan diteliti, yaitu:
1. prestasi studi,
2. motivasi belajar,
3. latar belakang ekonomi, dan
4. lingkungan belajar.

Terhadap masing-masing variabel ini disusun definisi operasionalnya. Dikatakan definisi operasional karena definisi tersebut menuntun kita pada pengumpulan data yang relevan dan valid. Semua variabel yang telah didefinisikan itu ditempatkan dalam suatu kerangka hipotesis sesuai dengan tipe penelitian yang ingin kita lakukan. Pada tipe penelitian eksplanatif, ada variabel yang diterangkan diperlakukan sebagai variabel independen. Selain itu, banyaknya variabel dalam suatu hipotesis dengan multivariate. Kerangka dasar ini menjadi acuan bagi analisis data terutama dalam pengujian hipotesis.

D. Penarikan Sampel

Untuk maksud ini terlebih dahulu perlu digambarkan besar, batas-batas, dan ciri-ciri populasi penelitian. Apakah populasi penelitian tersebar dalam wilayah yang luas, atau terbatas dalam wilayah setempat. Besarnya populasi dinyatakan dalam jumlah anggota (satuan analisis) yang tercakup dalam poulasi itu (target population).kemudian digambarkan juga seberapa besar variasi diantara anggota-anggota populasi. Setelah itu barulah ditentukan seberapa besar sampel yang akan ditarik, dan bagaimana cara menariknya. Contoh “prestasi studi mahasiswa,” maka populasi kita misalnya adala mahasiswa perguruan tinggi X semester kelima sebanyak 2.000 orang. Mahasiswa sebanyak ini bervariasi menurut fakultasnya (missal ada 3 fakultas), dari jumlah ini akan ditarik sampel sebanyak 10% (200 orang) sampel ditarik secara berlapis proporsional, sebagai berikut

Strata Populasi Sampel
Fakultas A 750 75
Fakultas B 600 60
Fakultas C 650 65
Jumlah 2000 200

F. Metode pengumpulan Data
Bagian ini menunjukkan bagaimana data dri masing-masing variabel dikumpulkan dari sampel penelitian. Di antara erbagai metode yang ada sehingga kita mendapat data yang valid dan dapat dipercaya. Beberapa dari metode itu adalah wawancara, kuesioner, angket, observasi, dan documenter. Untuk setiap variabel dapat dipilih dua atau lebih metode, salah satunya adalah metode yang diutamakan, dan yang lainnyadipakai untuk mengontrol atau melengkapi metode utama. Pengungkapan metode tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk tabel seperti berikut :

Variabel Wawancara Kuesioner Dokumenter
1. Prestasi studi - - X
2. Motivasi belajar X - -
3. Latar belakang ekonomi - X V
4. Lingkungan belajar X - -
Keterangan: x: utama
V: pelengkap / control




G. Analisis Data
Dalam rangka mencapai tujuan penelitian, data yang dikumpulkan perlu dianalisis. Supayalebih sistematis, maka analisis dilakukan dala dua tahap. Tahap pertama disebut tahap analisis pendahuluan, dan tahap dua analisis lanjut. Analisis pendahuluan terbatas pada analisis deskriptif untuk setiap variabel sampel. Tujuannya untuk mengetahui karakeristik setiap variabel pada sampel, dan menentukan alat analisis lanjut. Alat-alat analisis yang dipakai adalah:
1. tabel distribusi frekuensi sederhana
2. diagram statistic
3. ukuran tendensi pusat, seperti ukuran rata-rata, modus, dan median
4. dispersi yang menggambarkan variasi, dan
5. etimasi parameter.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar